- Mulai Tahun 2021, Pemerintah Daerah Lanjutkan Program Pamsimas dari Pemerintah Pusat
- Turunkan Angka Stunting, Bappenas Upayakan Kolaborasi Multisektor Dan Multipihak
- Lingkungan Hidup Masuk Indikator Makro Ekonomi
- LOMBOK BARAT RAIH PENGHARGAAN PASAR TERTIB UKUR TINGKAT NASIONAL
- SEKDA Lombok Barat Yang Baru
- Isu Strategis Pembangunan
- Visi Misi RPJMD Kab.Lombok Barat 2019-2024
- Daftar situs judi slot online terbaik dan terpercaya 2020
- Menurun, Angka Kemiskinan di Lombok Barat
- Nelayan Lombok Barat Harus Sejahtera Dengan Garam
Senteluk Berharap Dukungan Pemda Kembangkan Desa Wisata Tanjung Bias
Desa Wisata
Berita Populer
- Penggunaan Dana Desa Untuk Program Inovasi Desa
- Visi Misi RPJMD Kab.Lombok Barat 2019-2024
- Senteluk Masuk 100 Desa Wisata Program Unggulan Provinsi
- SEKDA Lombok Barat Yang Baru
- Pemda Lobar Bangun Sumur Bor di Daerah Terisolir Bun Beleng
Berita Terkait
Giri Menang (Suara NTB) – Pemda Lombok Barat (Lobar) dinilai kurang mendukung pengembangan kawasan wisata halal berbasis masyarakat, menyusul kebijakan Pemda mengeluarkan rekomendasi menolak lokasi wisata Tanjung Bias Desa Senteluk Kecamatan Batulayar. Di tengah pemprov NTB mendukung penuh pengembangan wisata kuliner ini dengan menggelontorkan bantuan dana, justru pemda sebaliknya dinilai menghambat perkembangan wisata desa.
Ketua Bumdes Desa Senteluk, Zubaidi, menyayangkan langkah Pemda mengeluarkan rekomendasi asecara sepihak tersebut. Ketika desa mau berkreasi kata dia, justru dihambat oleh pemda dengan mengeluarkan rekomendasi penolakan, seolah tidak ada pertimangan lain. Padahal kata dia saat pembukaan kawasan ini juga dihadiri oleh bupati bersama istri. Namun yang jadi pertanyaan, justru seolah berbeda dengan OPD yang terbitkan rekomendasi penolakan tersebut.
Seharusnya kata dia pemda mendukung pengembangan kawasan itu untuk dimanfaatkan desa. Sebab bagaimana dengan program pengembangan wisata Tanjung Bias ini, sudah mampu mengurangi tingkat pengangguran masyarakat di sekitar kawasan itu. Selain itu bisa meminimalisir angka kejahatan, sebab sebelumnya di lokasi ini dipakai sebagai tempat minum miras, prostusi. “Alhamdulillah setelah dikembangkannya kawasan ini, pengangguran bisa ditekan. Praktik minuman keras dan prostitusi juga diminimalisir,” jelas dia.
Meskipun demikian, pihaknya akan tetap merapat dan koordinasi denan pemda, sebab bagaimanapun kata dia pemda tetap menjadi ibu bapak bagi desa. Pihak desa mendapatkan angin segar, menyusul hasil koordinasi dengan Bapenda. Atas saran dari Bapenda, desa bisa kelola parkir dengan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan. Kemudian dari kuliner, kalau rekomendasi tidak diberikan namun minimal diberikan hak kelola tempat. Hal ini kata dia menjadi angin segar bagi Bumdes dan Pemdes serta akan dijadikan acuan mengelola kawasan ini kedepan.
Sementara itu, Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang selaku sekretariat TKPRD Lobar menegaskan, bahwa terkait pengelolaan pantai kewenangan pemprov dan pusat sehingga fungsi koordinasi terus dioptimalkan, termasuk dengan desa. Terkait pengelolaan Tanjung Bias sendiri nanti akan dilihat lagi. “Yang penting kerjasama itu yang perlu kita lihat,” jelas dia. Pihak pemda kata dia tidak mungkin menghambat desa dalam mengembangkan kawasan, namun demikian hal ini perlu dikoordinasikan lagi. (her)
Sumber : https://www.suarantb.com/lombok.barat/2019/06/271865/Senteluk.Berharap.Dukungan.Pemda.Kembangkan.Desa.Wisata.Tanjung.Bias/